Harga Tiket Konser Avenged Sevenfold Jakarta
Harga tiket konser musik Avenged Sevenfold dijual dengan harga
- CAT 1 (Festival Standing) : IDR 2.600.000
- CAT 2 (Festival Standing) : IDR 1.900.000
- CAT 3 (Festival Standing) : IDR 1.350.000
- CAT 4 (Numbered Seating) : IDR 2.250.000
- CAT 5 (Numbered Seating) : IDR 1.600.000
Venue direction: https://maps.app.goo.gl/sTVk2yS9Tz9YTasG6
Cara Beli Tiket Konser Avenged Sevenfold Jakarta
Tiket konser musik Avenged Sevenfold ini akan mulai dijual pada hari Kamis, 29 Februari 2024 pada pukul 02.00 WIB. Tiket konser Avenged Sevenfold ini hanya bisa dibeli melalui www.A7XJAKARTA.com.
Tentang Konser A7X Jakarta
Para penggemar aliran musik heavy metal hari ini mendapat kabar baik karena band Avenged Sevenfold atau yang biasa disingkat dengan nama A7X akan menggelar konser di Indonesia setelah sempat gagal konser di Indonesia pada 1 Mei 2012 lalu. Akselerasi Entertainment dan Midas Promotions selaku promotor mengumumkan bahwa konser musik Avenged Sevenfold Live in Jakarta 2024 akan diadakan pada 25 Mei 2024 di Gelora Bung Karno, Stadium Madya Jakarta.
Band yang terkenal dengan lagu “Dear God” ini akan memulai rangkaian turnya pada tahun 2024 di Amerika Utara dan Indonesia akan menjadi satu-satunya negara Asia yang dikunjungi oleh band ini. Mereka akan kembali menyapa penggemar Indonesia setelah 8 tahun lamanya.
Diskografi Avenged Sevenfold
Avenged Sevenfold adalah sebuah band heavy metal asal Amerika Serikat yang terbentuk pada tahun 1999. Mereka dikenal karena penggabungan elemen-elemen dari berbagai subgenre metal, seperti metalcore, hard rock, dan heavy metal tradisional.
Album “Sounding the Seventh Trumpet” (2001)
Album debut mereka, “Sounding the Seventh Trumpet”, merupakan titik awal dari perjalanan musik mereka. Dirilis pada tahun 2001, album ini menampilkan gaya metalcore yang agresif dengan lirik yang berani dan energi yang tak terbendung.
Album “Waking the Fallen” (2003)
Merupakan langkah maju yang signifikan bagi Avenged Sevenfold, “Waking the Fallen” menandai pergeseran menuju gaya heavy metal yang lebih matang. Dirilis pada tahun 2003, album ini memperlihatkan penggabungan harmoni gitar yang kompleks dengan vokal yang mendalam, memperkuat reputasi band sebagai pemain kuat di genre metal.
Album “City of Evil” (2005)
Pada tahun 2005, Avenged Sevenfold merilis “City of Evil”, album yang memperkenalkan mereka ke publik yang lebih luas. Album ini menampilkan gaya heavy metal yang lebih tradisional, tetapi tetap mempertahankan elemen eksperimental yang telah menjadi ciri khas band ini.
Album “Avenged Sevenfold” (2007)
Dirilis pada tahun 2007, album “Avenged Sevenfold” menandai pencapaian tertinggi band ini hingga saat itu dengan debut di posisi nomor satu di tangga album Billboard 200. Album ini menampilkan kombinasi dari berbagai gaya musik metal dan eksplorasi yang lebih luas dalam komposisi lagu.
Album “Nightmare” (2010)
“Nightmare”, dirilis pada tahun 2010, menjadi album pertama Avenged Sevenfold setelah kematian sang drummer, The Rev. Album ini menampilkan nuansa gelap yang mendalam dengan lirik yang merenungkan, mencerminkan perjuangan pribadi yang dialami oleh anggota band selama masa sulit tersebut.
Album “Hail to the King” (2013)
Pada tahun 2013, Avenged Sevenfold menghadirkan “Hail to the King”, sebuah album yang menggabungkan elemen dari heavy metal klasik dengan sentuhan modern. Dengan vokal yang kuat dan melodi yang menghentak, album ini mengukuhkan posisi band sebagai salah satu pemimpin dalam genre mereka.
Album “The Stage” (2016)
“The Stage”, dirilis pada tahun 2016, menandai langkah maju bagi Avenged Sevenfold dalam eksplorasi musik progresif. Dengan tema-tema filosofis dan ilmiah yang mendalam, album ini menampilkan kompleksitas musik yang lebih besar serta pendekatan yang lebih eksperimental dalam penulisan lagu.
Album “Diamonds in the Rough” (2020)
“Diamonds in the Rough”, sebuah album kompilasi, dirilis pada tahun 2020. Album ini menampilkan lagu-lagu bonus dan versi alternatif dari album-album sebelumnya, memberikan penggemar kesempatan untuk mengeksplorasi sisi lain dari karya Avenged Sevenfold.
Album “Life Is but a Dream…” (2023)
Album terakhir yang dirilis oleh A7X ini merupakan album terbaru mereka yang akan mulai dipromosikan di tahun ini. Dibandingkan dengan karya-karya sebelumnya, album terbaru berjudul “Life is but a dream…” tidak menampilkan nuansa progressive metal yang telah menjadi ciri khas dari musik yang dipersembahkan oleh band ini. Vokalis Avenged Sevenfold, Matt Shadows, menegaskan bahwa perubahan ini memiliki pengaruh signifikan bagi dinamika band. Ia menyatakan, “Ada band-band lain seperti Metallica dan Iron Maiden yang telah memulai perubahan baru, dan mereka mengaku telah mengubah arah musik mereka. Hal ini membuat sebagian penggemar merasa tidak puas, namun sebagian lainnya menerima dengan senang hati.”
Meskipun Avenged Sevenfold cukup sering berganti personil, tapi hal itu tidak menjadikan The Fallens (panggilan untuk fans Avenged Sevenfold) berpaling ke band lain, Avenged Sevenfold tetap eksis hingga sekarang tahun 2024. Untuk fans baru Avenged Sevenfold, yuk kita kenalan sama member-membernya:
- M. Shadows merupakan vokalis utama dari band ini dan juga salah satu pendiri Avenged Sevenfold.
- Synyster Gates merupakan gitaris utama yang juga pendiri band Avenged Sevenfold.
- Zacky Vengeance merupakan gitaris ritme dan salah satu pendiri band juga.
- Johnny Christ merupakan bassist Avenged Sevenfold yang baru bergabung dan diangkat menjadi member tetap pada tahun 2002.
- Brooks Wackerman yang menjadi drummer. Brooks baru bergabung dengan Avenged Sevenfold pada tahun 2015 dan sebelumnya ia dikenal sebagai drummer untuk band Bad Religion. Pada tahun 2009, drummer The Rev meninggal dunia karena serangan jantung dan sementara digantikan oleh Mike Portnoy dari Dream Theater dalam rekaman album “Nightmare”.
Further Information :